Kali Jompo, Seutas Nadi Kehidupan dan Tantangan di Jantung Jember
Kali Jompo, Seutas Nadi Kehidupan dan Tantangan di Jantung Jember
Kali Jompo, lebih dari sekadar aliran air yang mengalir dalam tenang atau gejolak. Ia adalah saksi bisu sejarah dan kehidupan warga Jember, sebuah kisah yang mengalir dari puncak gunung hingga menghantar sebuah kehidupan di jantung kota yang kita tinggali.
Lahir dari rahim Gunung Hyang Argopuro, Kali Jompo memulai perjalanannya yang penuh lika-liku. Hulu sungai ini terletak di bawah sabana rumput luas Cikasur, sebuah tempat yang menyimpan keindahan dan ketenangan tersendiri. Dari sini, Kali Jompo mengalirkan air jernihnya, menelusuri Batu Ampar Kalijompo, Gendir, dan Klungkung, hingga mencapai Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
Di tengah perjalanannya, Kali Jompo bertemu dengan perkebunan PT Kalianda, yang lebih dikenal sebagai Perkebunan Kali Jompo. Di sinilah sungai ini bertemu dengan Kali Sumber Kembang yang hulunya berada di sisi barat Kali Jompo. Air mengalir bersama, menyatu dalam harmoni yang indah.
Namun, Kali Jompo tidak hanya mengalir melalui alam yang hijau dan asri. Ia juga menyusuri desa-desa seperti Klungkung, Banjarsengon, Gebang, Slawu, Jember Lor, Kepatihan, Jember Kidul, dan Kaliwates sebelum akhirnya bersatu dengan Kali Bedadung. Di sini, Kali Jompo membelah kota Jember, menjadi urat nadi yang memberikan kehidupan bagi warganya.
Alun-alun Jember, Stasiun Jember, Masjid Jamik, hingga Pasar Tanjung dan pemukiman padat penduduk di Kelurahan Jember Lor, Kepatihan, Jember Kidul dan Kaliwates, semuanya berada di pinggiran Kali Jompo. Sungai ini adalah sumber air utama bagi warga Jember, memberinya kehidupan dan kesejahteraan. Namun, di balik kesetiaan dan pengabdiannya, Kali Jompo juga membawa kekhawatiran saat hujan deras mengguyur, baik kota maupun hulunya. Banjir seringkali melanda Dusun Krajan Jember Lor dan Kampung Ledok Jember Kidul, menghadirkan tantangan yang harus dihadapi.
Meski begitu, Kali Jompo tetap setia, tak pernah mengeluh meski seringkali dikotori oleh sampah manusia. Warga Jember mungkin melupakan sungai ini seiring berjalannya waktu dan penatnya kehidupan, namun Kali Jompo tetap setia, memberikan energi kehidupan, rasa khawatir, kesenangan, kenyamanan, dan juga ketakutan.
Kali Jompo adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Ia adalah pendamping setia yang tak pernah meninggalkan kita, meski kita kerap kali melupakannya. Mari kita jaga dan hargai Kali Jompo, karena ia adalah simbol kehidupan yang tak pernah berakhir.
Komentar
Posting Komentar