Anak Muda Ambulu dan Kopi Jember Serta Masa Depannya
Anak Muda Ambulu dan Kopi Jember Serta Masa Depannya
*Istono Genjur Asrijanto
Tidak dapat disangkal, ketika orang menyebut Ambulu, sebuah kota kecamatan dengan nama sama, Ambulu juga, identik dengan budaya ngopi-nya. Kota Ambulu, berjarak berjarak 27,3 dari pusat kota Jember, terletak di sisi selatan kabupaten Jember, ya dia bisa dicapai dengan waktu sekitar 40-an menit berkendara.
Saya tidak dapat menelisik bagaimana budaya ngopi dan kopi berkembang dalam senyap di Ambulu itu sendiri, karena kopi sendiri, bagi Jember sendiri sudah menjadi tren lokal dan dunia sejak tahun 1800 di era kolonial Hindia Belanda. Secara kebetulan, 3 Desember 2022 kemarin, saya diundang oleh teman-teman di Ambulu untuk memeriahkan gelaran WATAM 2022, sebuah gerak jalan tradisi peringatan hari pahlawan, entah kenapa harus diadakan di bulan desember, selalu digelar setiap tahun.
Watu Ulo Ambulu, disingkat WATAM, saya bersama Jember Koffiesta, salah satu komunitas kopi di Jember, mendapatkan kesempatan istimewa untuk menggelar sebuah eksebisi kopi diantara tenda bazar UMKM di WATAM tersebut. Jember Koffiesta sendiri, sebuah wadah kolektif bagi pelaku kopi mulai dari hulu - hilir beserta pecinta kopinya. Mereka sendiri bertujuan mengembangkan kopi Jember menjadi semakin berkualitas dari berbagai segi dan lini di komoditas kopi itu sendiri secara mandiri dan tidak bergantung pada program atau anggaran baik itu negara maupun privat. Agak sedikit kemaruk kelihatannya, tetapi panjangnya jalur mata rantai komoditas kopi itu sendiri menjadikan Jember Koffiesta berusaha merangkum itu semua, dan tidak melakukan spesifikasi di satu atau dua lini di rantai produksi kopi.
Sejak tahun 2016, banyak acara yang dijalankan secara kolektif oleh Jember Koffiesta melalui fun cupping kopi lokal, baik itu kopi Jember maupun kopi nusantara dan yang terakhir adalah gelaran di WATAM 2022 kemarin.
Cukup mengejutkan melihat bahwa antusias pengunjung WATAM 2022 bertanya, mencicipi, ngobrol tentang kopi Jember itu sendiri, sedangkan tanaman dan kebun kopi nun berada jauh dari Ambulu sendiri. Ambulu sendiri, beserta Wuluhan, tetangga kecamatannya itu, terkenal dengan hasil pertanian, utamanya beras dan tembakau serta hortikultur.
Antusiasme Ambulu dan kopi sebenarnya sudah terlihat lama, ada banyak kedai kopi yang berupaya menyajikan kopi yang baik, juga banyak anak muda yang konsisten berkarya di jalur kopi.
Banyak anak muda di Ambulu dan Jember umumnya, yang belajar sisik melik kopi seperti Hari, begitu saya memanggilnya. Hari salah satu kolega kopi dari Ambulu. Hari sendiri adalah rekan seangkatan uji kompentensi barista di tahun 2018 silam di acara sertifikasi barista BEKRAF di Inna Grand Beach Sanur Bali. Ia berasal dari desa Karang Anyar kecamatan Ambulu lumayan lama bergulat serta belajar kopi dengan segenap tantangannya. Sosok Hari, yang sehari-hari menjadi pengawal belakang bar kopi atau barista di sebuah kedai bernama DKN di jl Kaliurang Jember di lingkungan kampus Tegal Boto itu, adalah representasi sekian banyak anak muda Jember yang memilih jalan kopi sebagai pilihan keseharian mereka.
Jika Jember Koffiesta sejak 2016 konsisten melakukan edukasi dari satu fun cupping ke fun cupping di seluruh Jember, ya karena saya dan beberapa teman memang mengeluhkan tentang literasi kopi di Jember itu sendiri. Tantangannya adalah bagaimana orang Jember memiliki ikatan emosional dengan pengetahuan yang cukup atas kopi Jember sendiri. Sederhana saja, jika kita terikat dengan sesuatu brand atau merek, efek yang terjadi kita akan selalu tergiring terus menuju brand atau merek tersebut. Apakah dengan adanya brand atau merek itu menjadikan harga mahal ? Bisa iya dan bisa tidak. jika kalian mengenal kopi nongko khas Jember, terutama yang sering disajikan oleh warung kopi dipinggir jalan itu sudah termasuk kategori kopi layak saji dengan harga yang terjangkau, cukup 3000 perak saja secangkir. Bayangkan orang yang terikat dengan brand misalnya kedai kopi dengan brand ternama harus rela merogoh kocek 150ribu sampai 200ribu rupiah lebih hanya untuk 2 orang saja untuk sekali ngopi.
Mata rantai komoditas kopi juga berhubungan dengan perputaran mata uang yang tidak bisa dibilang kecil. Tidak perlu dibahas besar perputaran uang dengan kopi seharga 3000 perak dan kopi seharga diatas 50ribu perak. Saya hanya meyakini dan merasakan bahwa banyak anak muda, seperti Hari, tetap teguh dan tekun di jalan kopi, sama persis seperti banyak anak muda yang juga saya kenal cukup baik. Rasanya masa depan kopi Jember cukup cerah, paling tidak dalam gelaran eksebisi kopi di WATAM 2022 ini menunjukkan bahwa kopi masih menjadi daya tarik yang cukup kuat dengan animo yang besar juga.
Jember sendiri punya masa depan yang cerah di dunia kopi, paling tidak backbone dan underbone-nya sudah ada. Tinggal mewujudkan seperti apa kopi Jember dibentuk. Tidak disangkal bahwa kehadiran Puslit Kopi dan Kakao serta Bank Indonesia bersama lembaga pendidikan tinggi seperti UNEJ dan POLIJE, serta pemerintah daerah Jember membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan kopi di Jember. Hanya saja terkadang meramu proses tersebut tidaklah mudah dan penuh tantangan. Jika dahulu Jember dianggap surga kopi untuk Eropa. Saat ini pun banyak orang yang menggangap bahwa Jember adalah surganya kopi. Bagaimana tidak, jika kalian bertamu ke seseorang di Jember kalian pasti akan ditawari sajian minuman kopi dan bukan yang lain. Ini modal utama bahwa kopi sudah jadi budaya yang lekat dengan identitas wong Jember itu sendiri.
Hanya saja kadang kita lupa bahwa kita bertempat tinggal di sebuah daerah bernama Jember yang pernah menjadi surga kopi untuk Eropa, dan menyederhanakan rantai suplai dan produksi hulu hilir komoditas kopi itu sendiri hanya sebagai usaha kecil dan mikro walaupun kopi Jember punya kemampuan mendunia sekali lagi. Wallahu A'lam Bishawab.
*Penulis mengelola kedai kopi kecil bernama Rumah Kafe Jember
Tetap Ngopi Kopi Jember di Rumah Kafe Jember
Coffee shop
SEJAK 2015 BUKA SETIAP HARI 1800-0200
NGOPI
WEDANG REMPAH
MBAKO TINGWE
SEGO KEPEL BAKAR
kunjungi kami di rumahkafejember.my.id @rumahkafejember
#ngopi
#ngopimalam
#kopi
#kopihitam
#kopimalam
#kopitubruk
#jember
#jembermalam
#kedaikopi
#kedaikopijember
#rumahkafe
#rumahkafejember
#jemberhits
#jemberkota
#kafejember
#warungkopi
#kopienak
#tetapngopi
#wedangrempah
#wedanguwuh
#kopipagi
#pecintakopi
#penikmatkopi
#ngopipagi
#sarapanjember
Komentar
Posting Komentar